FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG YANG MENYEBABKAN TIMBULNYA PENYAKIT MALARIA DI DAERAH PANTAI HAMADI

KATA PENGANTAR

 

Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang maha esa yang dengan ijin-nyalah kami dapat menyelesaikan makalah yang kami beri judul "FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG YANG MENYEBABKAN TIMBULNYA PENYAKIT MALARIA DI DAERAH PANTAI HAMADI"

Kami menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan yang perlu di perbaiki untuk itu kritik dan saran dari pembaca sangat diharapkan demi kemajuan dan kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembacanya secara umum dan bagi penulis secara khusus.

Sekian dan terima kasih.

  

BAB I

PENDAHULUAN

Penyakit malaria adalah dikenal cukup lama dan kini masih merupakan masalah kesehatan.

Masalah kesehatan masyarakat yang timbul karena adanya penyakit ini terkenal sebagai penyakit rakyat. Penyakit ini penting bukan karena angka kematiannya saja, tetapi juga karena angka kesakitannya yang dapat menjadikan tubuh menjadi lemah, daya tahan tubuh, potensi kerja menurun yang kesemuanya dapat menyebabkan kerugian di bidan sosial dan ekonomi.

Suatu masalah yang tidak kalah pentingnya juga mengenai kebersihan lingkungan yang tentunya ikut mempercepat perkembangan penyakit malaria, sejalan dengan perkembangan nyamuk-nyamuk Anopheles.

Dalam hal ini adalah pentingnya peran pendidikan masyarakat yang memberikan pengertian tentang pengobatan dan perawatan serta pembasmian sumber-sumber penyebab penyakit, juga fasilitas pengobatan dan usaha pemberantasan yang perlu ditingkatkan lagi.

Sesuai dengan ilmu pengetahuan yang penulis dapatkan dibangku sekolah selama ini mengenai kesehatan, baik yang menyangkut penyakit maupun lingkungan maka penulis merasa perlu untuk memperbaiki, mengkaji dan menarik kesimpulan tentang penyakit malaria yang ada pada masyarakat khususnya di lingkungan pantai hamadi, jayapura selatan.

 

 

1.2 rumusan masalah

 

Pada kesempatan  ini penulis merumuskan masalah yang akan dibahas sesuai judul yaitu :

  1. peran lingkungan terhadap penyakit malaria di lingkungan pantai hamadi. Lingkungan masyarakat yang sehat dan bersih tentunya akan mengurangi berjangkitnya suatu penyakit, khususnya malaria, namun sebaliknya, kondisi lingkungan yang sudah ada tidak memenuhi syarat hyegine akan meningkatkan wabah yang telah ada.
  2. sejauh mana masyarakat berperan aktif terhadap kebersihan bersama. Dari fakta yang ada, mungkin sebagian besar masyarakat tidak menyadari betapa pentingnya kebersihan, minimal untuk dirinya sendiri juga kemungkinan kurangya peran masyarakat karena taraf pendidikan yang kurang memadai atau mungkin karena masing-masing pribadi bersikap masa bodoh dengan lingkungannya.
  3. akibat yang ditimbulkan penyakit malaria. Penyakit malaria dapat menyebabkan gangguan fungsional tubuh yang bisa berakibat fatal bagi penderita. Kematian adalah alternatif terakhir penderita malaria.

 

1.3 batasan masalah

Karena luasnya ruang lingkup mengenai penyakit malaria maka penulis membatasi permasalahan pada :

  1. penyebab penyakit malaria sampai akibat dan upaya penanggulangannya.
  2. lingkungan atau gambaran wilayah dan masyarakat pantai hamadi.

Dalam penulis karya tulis ini, penulis membatasi masalah sesuai dengan ruang lingkup masalah yang akan diambil.

1.4 tujuan penulisan

Penulisan karya tulis ini memiliki dua tujuan yaitu :

  1. tujuan umum

untuk memenuhi nilai tugas ilmu kealamiah dasar.

  1. tujuan khusus

untuk memberikan sumbangan pikiran kepada fakultas tempat penulis berasal dan sebagai latihan dalam latihan pikiran, pendapat, tanggapan dan sebagainya yang dicurahkan dalam pembuatan karya tulis ini.

1.5 pendekatan penulisan

Dalam membahas dan menguraikan karya tulis ini ditempuh suatu cara dengan pendekatan dengan metode deskriptif yaitu meninjau keadaan sekarang, mengumpulkan dan merekayasa.

Dengan metode ini penulis dapat menggambarkan masalah yang timbul akibat keadaan alam dan kondisi lingkungan pantai hamadi.

Maksud metode deskriptif adalah suatu penelitian untuk merumuskan, melukiskan dan memaparkan suatu keadaan, suatu objek atau suatu peristiwa.

Teknik pengumpulan data yang digunakan :

  1. observasi

penulis meninjau langsung lingkungan pantai hamadi

  1. studi kepustakaan

dengan mempelajari buku-buku yang berkaitan dengan penyusunan karya tulis ini maupun data-data lain sebagai sumber informasi dengan maksud untuk mendapat teori yang digunakan dalam penulisan ini.

1.6 sistematika penulisan

Karya tulis ini disusun secara sistematika yang terdiri dari empat bab yang merupakan keseluruhan dari penulisan ini disusun sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Latar belakang

Masalah

Batasan masalah

Tujuan

Metode

Sistematika penulisan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III PEMBAHASAN

Gambaran umum daerah pantai hamadi

Penyakit malaria di lingkungan pantai hamadi

BAB IV PENUTUP

Kesimpulan

Saran

 

 

 

BAB II

LANDASAN TEORI

  1. Pengertian penyakit malaria

Menurut kamus umum bahasa Indonesia, penyakit adalah sesuatu yang menyebabkan terjadinya gangguan pada mahkluk hidup

Malaria adalah penyakit yang dapat bersifat akut maupun kronik yang disebabkan oleh protozoa genus plasmodium yang ditandai dengan demam (panas dingin) dan anemia.

Malaria yaitu suatu penyakit demam menggigil yang disebabkan oleh kuman plasmodium dalam darah, dengan ciri khasnya, pada waktu yang akut, waktu timbul dan hilangnya demam, sedang yang kronis adanya pembesaran limfa/limpa, anemia sampai kesadaran semakin berkurang, sehingga penyakit malaria merupakan  suatu penyakit infeksi yang penularanya dari satu tuan ke tuan yang lain melalui gigitan nyamuk anopheles, yang mengandung plasmodium dan secara klinis penyakit ini ditandai dengan gejala panas dan berkeringat.

  1. macam-macam penyakit malaria

di Indonesia ditemukan empat spesies parasit pada manusia, yaitu :

1.      plasmodium falcifarum

+         masa sporulasi 1 x 24 jam

+        Demam tidak menentu

+        Menyebabkan penyakit malaria tropika

+        Malaria ini menyebabkan malaria otak (malaria cerebral).

2.      plasmodium vivax

-          masa sporulasi 2 x 24 jam

-          penyebab penyakit tertiana

3.      plasmodium malariae

-          masa sporulasi 3 x 24 jam

-          penyebab malaria quartana

4.      plasmodium ovale

-          penyebab malaria ovale

ketiga spesies yang pertama ditemukan tersebar luas, sedangkan plasmodium ovale jarang dan semakin sukar ditemukan. Spesies yang paling banyak ditemukan adalah plasmodium falcifarum dan plasmodium vivax. Di suatu daerah tertentu biasanya ada satu spesies yang dominan walaupun hal ini dapat berubah. Plasmodium ovale pertama kali dilaporkan dari irian jaya tanpa laporan lebih lanjut. Plasmodium ovele ditemukan pada tahun 1979 di pulau owi, sebelah utara papua, sebanyak 8% diantaranya yang positif terkena penyakit malaria.

 

3.      faktor-faktor penyebab penyakit malaria

terjadinya malaria disebabkan oleh parasit yang disebut plasmodium yang hanya dapat dilihat melalui mikroskop. Faktor-faktor penyebabnya antara lain :

  1. adanya manusia yang rentan terhadap infeksi malaria. Penduduk asli di suatu daerah endemic masih juga terkena infeksi, hanya gejala – gejala kliniknya masih ringan. Bayi yang baru lahir di daerah endemic seringkali masih mempunyai kekebalan dari ibunya. Perpindahan penduduk dari dan ke daerah endemic masih menimbulkan masalah malaria. Sejak dahulu telah diketahui bahwa wabah malaria sering terjadi didaerah pemukiman baru.
  2. adanya parasit malaria pada tubuh manusia. Stadium yang paling penting untuk penularan ialah stadium gametosit, yang dapat melanjutkan siklus hidupnya di dalam tubuh vector yang berkembang menjadi sporozit infektif. Bentuk inilah yang ditularkan ke manusia melalui gigitan vector tadi.
  3. adanya nyamuk yang menjadi vector malaria. Nyamuk anhopeles di Indonesia setelah diteliti hingga tahun 1985 telah dilukiskan 80 spesies dan 16 diantaranya dibuktikan sebagai vector. Selanjutnya selain spesies, jumlah populasi juga sangat menentukan untuk menjadikan suatu spesies sebagai penular yang berhasil.
  4. keadaan lingkungan sangat menentukan ada dan tidaknya malaria dalam suatu daerah tertentu keadaan fisik yang dapat mendukung berkembang biaknya vector. Vector malaria ada yang memakai sebagai tempat perindukannya di air payau, pinggir pantai seperti "lagoon", tambak ikan, rawa-rawa, air hujan bekas kaki hewan dan lain-lain.
  5. keadaan iklim suatu daerah berperan penting dalam penularan malaria, terutama suhu dan curah hujan. Dalam musim kemarau, jumlah kasus malaria umumnya menurun. Sedangkan setelah hujan beberapa minggu jumlah kasus malaria mulai melonjak sampai mencapai puncaknya. Penurunan mulai terjadi lagi jika hujan mulai menghilang. Air hujan yang menyebabkan genangan-genangan air merupakan tempat perindukan nyamuk, sehingga dengan berkembang tempat perindukan nyamuk juga bertambah penularan.
  6. kontak manusia dengan vector. Lingkungan sosial budaya dan ekonomi setempat sangat mempengaruhi besar kecilnya kontak antara manusia dengan vector. Berbagai kebiasaan seperti cara bertani dan adat kebiasaan lainnya dapat menambah kontak antara manusia dengan vector.

 

4.      cara penularan penyakit malaria

sumber infeksi utama adalah penderita malaria. Lainnya sebagai sumber adalah anopheles. Penularan dapat berlangsung bila orang yang telah menderita penyakit itu ada. Penularannyapun dapat berlangsung dengan perantara nyamuk anopheles yang menularkan bibit penyakit kepada orang sehat.

Siklus penularannya :

  1. penyakit malaria dalam tubuh manusia (fase vegetatif) jenis parasit yang ada dalam tubuh adalah :
    1. berjenis - gametosit
    2. tidak berjenis – schizont

siklus penularannya adalah sebagai berikut :

bibit penyakit bentuk sporosit dalam air liur nyamuk. Anopheles masuk kedalam tubuh manusia dan langsung menyerang butir darah merah ( gametosit melekat pada eritrosit ). Gametosit mengambil makanan dari protoplasma eritrosit.

Bentuknya menyerupai cincin dan berkembang hingga dewasa dan akhirnya membelah diri secara vegetatif membentuk beberapa merozoit. Merozoit ini did lam butir sel darah merah tumbuh menjadi sporozoit – sporozoit baru, prosesnya disebut sporulasi. Lamanya tergantung dari maca parasit malaria yang ditimbulkannya. Pada suatu ketika jika parasit malaria sudah beberapa kali mengadakan sporulasi, maka merozoit-merozoit yang berkarang dalam sel darah merah itu ada yang berubah menjadi sel kelamin (gametosit).

Ada dua macam gametosit yaitu yang betina dan ada yang jantan. Yang betina disebut juga makrogametosit, berbentuk bulat dan jauh lebih besar daripada mikrogametosit (jantan). Dalam penularan penyakit malaria, bila orang sehat digigit nyamuk anopheles maka terbukalah siklus selanjutnya.

  1. penyakit malaria dalam tubuh nyamuk ( fase generatif )       

pada waktu nyamuk menghisap darah orang sakit malaria, schizent dan gametosuit ikut terhisap schizent di perut nyamuk biasa. Sebagai gametosit terus hidup menjadi mikrogamet. Kedua jenis gametosit tersebut kemudian kawin dan menghasilkan zigota, yang berbentuk gelembung, zigota akan berkembang menjadi ookinet disebelah dalam dinding usus anopheles. Didalam usus nyamuk, inti ookinet terbelah menjadi  banyak bagian, kemudian masing-masing bagian membungkus diri dengan sedikit protoplasma dan terjadilah sporozit. Sporozit menyebab di dalam alat pencernaan nyamuk sampai pada kelenjer ludah nyamuk. Jika nyamuk pembawa sporozoit ini menggigit manusia dapat terjadi infeksi dan mulailah fase vegetatif plasmodium di dalam tubuh manusia.

  1. menggigit manusia

sporozoit menyerang eritrosit, lalu menjadi schizent. Maka inkubasi penyakit malaria berbeda-beda. Untuk yang disebabkan plasmodium falcifarum rata-rata 12 hari, plasmodium vivax 13-14 hari, plasmodium malariae 28-30 hari.

 

5. gejala-gejala dan tanda-tanda penyakit malaria

Pada umumnya gejala penyakit malaria ialah dingin, panas dan berkeringat.

  1. malaria tropika

gejala-gejalanya adalah sebagai berikut :

-          sakit kepala pusing dan badan terasa lesu.

-          Sesudah itu timbul demam

-          Suhu tubuh kadang – kadan naik sekonyong – konyong, tetapi kadang naik berangsur-angsur, suhu dapat intermiten, remiten atau kontinyu, jadi tidak teratur.

-          Tidak menggigil, kadang-kadang tidak ada gigilan.

-          Limfa membesar lebih-lebih bila menahun.

-          Kadang-kadang disertai diare dan muntah

-          Sering dijumpai iterus

-          Serangan malaria tak tentu, sekonyong-konyong demam tinggi sekali sesudah itu turun kembali, keesokan harinya datang lagi demam dan lebih tinggi daripada semula.

 

Sedangkan corak penyakit malaria tropika terbagi tiga yaitu :

  1. Malaria cereralis
    1. malaria matosa, sisakit dalam keadaan pingsan mati
    2. malaria meningitis, penyakit menyerupai meningitis, leher penderita menjadi tegang, tekanan dalam otak meninggi
  2. Malaria hiperpietika

Panas penderita menjadi tinggi, orangnya mengacau, rebut-ribut dan senang berteriak

  1. Malaria cholerica

Gejala-gejalanya mirip kolera, diawali dengan diare.

  1. malaria quartana

gejala-gejala pada malaria quartana adalah sebagai berikut :

-          pada infeksi pertama kelihatan demam selama 8-10 jam sesudah itu panas turun sekonyong-konyongnya.

-          Diantara dua puncak panas kedapatan 48 jam biasanya tidak panas.

-          Limpa membesar,

-          Mula-mula penderita merasa tidak enak badan, sakit kepala, mual, ngantuk dan menggigil selama 15-30 menit, kulit penderita menjadi pucat,

-          Suhu tubuh menjadi naik menjadi 42oC

-          Setelah lebih kurang 4 jam, penderita berkeringat terus menerus dan suhu tubuh normal.

 

  1. malaria tertiana

gejala – gejala pada malaria tertiana adalah sebagai berikut :

-          infeksi pertama penderita mengalami demam turun naik (intermiten) atau tetap (kontinyu) selama kira-kira 3- 5 hari, kemudian penderita menggigil,

-          pada garis besarnya gejala dan jalannya penyakit adalah sama.

  

BAB III

PEMBAHASAN

 

3.1  Gambaran umumdaerah pantai hamadi

1. keadaan geografis pantai hamadi

1.1 letak dan batas wilayah

Batas wilayah administrasi pemerintahan kelurahan hamadi adalah mulai membelok jalan tasangkapura, melalui jalan karelsuittubun, terus ke hamadi tanjung ( batas dengan kelurahan argapura ), kemudian wilayah hamadi gunung, hamadi rawa, pasar/pantai sampai kompek AL.

Maka secara umum batas-batas wilayahnya adalah :

Sebelah timur        : lau pasifik

Sebelah barat        : kelurahan ardipura

Sebelah utara        : kelurahan argapura

Sebelah selatan    : kelurahan entrop.

1.2 iklim

a. curah hujan

mengenai curah hujan untukdaerah pantai hamadi, menurut informasi dari Badan Meteoroliga dan Geofisika wilayah V yang terletak di Entrop, ternyata untuk stasiun penghitung curah hujannya sudah tidak berfungsi lagi sebagaimana mestinya sejak tahun 1980. sehingga kami tidak dapat memberikan data curah hujan daerah hamadi, namun perkiraan BMG wilayah V curah hujan daerah itu sama dengan daerah terdekat yaitu : jayapura ( Dok II) dan polimak.

b. suhu, tekanan, dan kelembaban udara

seperti halnya untuk data curah hujan, untuk data mengenai suhu, tekanan dan kelembaban udara juga diambil dari data wilayah yang terdekat yaitu jayapura ( Dok II ). Suhu udara rata-rata 27,8oC, kelembaban udara 81 % dan tekanan udara 1009,5.

  1. topografi

wilayah kelurahan hamadi memiliki daerah dataran rendah, dataran tinggi, gunung sampai pantai. Ketinggiannya bisa mencapai 100 meter di atas permukaan air laut.

Dataran tinggi meliputi wilayah hamadi gunung,  polres, sedangkan dataran rendah meliputi hamadi rawa, hamadi lapangan, hamadi tanjung, komplek AL dan pasar sentral jayapura.

2. keadaan lingkungan pantai hamadi

Sepintas lalu dapat dikatakan bahwa lingkungan hidup kita adalah rumah tempat tinggal kita serta pekarangannya. Akan tetapi pengertian lingkungan hidup adalah segala sesuatu yang berada disekitar kita serta semua keadaan yang mempengaruihi kehidupan kita. Untuk memenuhinya manusia selalu mengubah lingkungannya. Akibatnya terjadilah perubahan-perubahan besar pada lingkungan,  yaitu bumi beserta udara.

Lingkungan hamadi secara alamiah terdapat keadaan lingkungan yang memang kurang menguntungkan kesehatan , seperti adanya rawa-rawa. Disamping itu pengetahuan, sikap dan tingkah laku masyarakat terhadap kesehatan ternyata amat mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat.

Untuk masyarakat daerah pantai hamadi kondisi lingkungannya sebagai besar tidak memenuhi kesehatan, selokan-selokan yang ada di hamadi rawa yang sebenarnya berfungsi sebagai tempat aliran air buangan sering kali tidak berfungsi sedangkan pembuangan air dari masyarakat semakin bertambah dan tentu tidak bisa dihentikan.

Selokan yang adapun hanya dibuat seadanya. Artinya tidak sebanding dengan air yangharus mengalir, sehingga bila musim hujan tiba, daerah tersebut sering mengalami banjir, sebagian besar penduduk memiliki sikap yang acuh terhadap lingkungan hal ini membuat lingkungan semakin tidak terperhatikan. Tidak adanya kesadaran dari masyarkat seharusnya tidak terjadi mungkin ini dipengaruhi taraf pendidikan masyarakat

3.2  penyakit malaria di lingkungan pantai hamadi

1 faktor pendukung timbulnya penyakit malaria di pantai hamadi, malaria di lingkungan pantai hamadi berdasarkan uraian sebelumnya maka penyebabnya adalah :

1. lingkungan setiap mahkluk hidup senantiasa berinteraksi dengan lingkungannya. Interaksi mahkluk hidup dengan lingkungannya disebut ekosistem, yang meliputi lingkungan biotik dan lingkungan abiotik lingkungan pantai hamadi sangat menentukan berkembangnya suatu penyakit ini disebabkan lingkungannya yang kurang memenuhi syarat-syarat kesehatan sehingga memungkinkan untuk dijadikannya tempat perindukan nyamuk malaria seperti daerah berawa, air payau yang ada di pinggir pantai, genangan air dan terhentinya aliran air diselokan yang sering menimbulkan masalah sampah yang dibuang sembarangan merupakan penyebabnya.

2. keadaan iklim daerah pantai hamadi berperan dalam timbulnya penyakit malaria. Curah hujan yang tidak teratur merupakan salah satu penyebab. Curah hujan untuk wilayah papua khususnya jayapura berbeda dengan wilayah lain di Indonesia biarpun di daerah lain mengalami musim hujan, jayapura belum tentu mengalaminya. Begitu pula jika didaerah lain mengalami musim kemarau, di jayapura belum tentu musim kemarau.disamping curah hujan hal lain yang ikut berperan dalam penyebaran penyakit malaria adalah suhu dan kelembaban udara.

3. kontak manusia dengan vector. Lingkungan sosial budaya dan ekonomi daerah pantai hamadi ternyata ikut berpengaruh masyarakat pantai hamadi sebagian besar berpenghasilan sebagai pedagang, buruh dan nelayan.

Kebiasaan hidup yang teratur tidak ingin terikat dengan aturan merupakan cermin sebagai masyarakat kebiasaan membuang sampah sembarangan dapat menambah kontak antara manusia dengan vector.

4. adanya nyamuk yang dapat menjacadi vector malaria

Nyamuk sebagai penular yang berhasil, banyak terdapat di lingkungan pantai hamadi jika nyamuk pembawa sporozoit ini menusuk manusia maka dapat terjadi infeksi.

5 adanya parasit malaria dalam tubuh manusia

Stadium yang terpenting dalam penulran adalah stadium gametosit. Selanjutnya  siklus hidupnya di dalam tubuh vector kemudian di tularkan pada manusia setelah menjadi sprosozit Bentuk infektif. Daya tahan tubuh mutlak diperlukan agar tidak mudah terkena infeksi malaria

2.      pengaruh penyakit malaria pada masyarakat.  Penyakit malaria yang dialami masyarakat mempunyai dampak negative bagi penderita. Akibat atau pengaruh antara lain :

1.1  gangguan kesehatan fisik

akibat penyakit malaria dapat bermacam-macam yang paling fatal adalah kematian. Akibat lain diantaranya adalah komplikasi otak dan paru-paru, gagal hati dan ginjal serta kelumpuhan. Penderita penyakit malaria pada usia anak-anak atau balita punya pengaruh yang buruk terhadap daya tahan tubuh yang biasa menggangu anak dalam belajar.

Anak-anak yang pernah terkena penyakit malaria ternyata dapat menurun Dalam nilai pelajaran yang diperoleh di sekolah.

1.2  gangguan kesehatan mental.

Penyakit malaria yang diderita secara kronis dapat mengakibatkan :

-          merusak jaringan otak

-          gangguan jiwa tertentu

-          gangguan daya ingat

1.3  gangguan sosial/pekerjaan

orang yang sakit tentu tidak dapat berkonsentrasi terhadap kerjaannya. Hal ini menghambat pekerjaan yang semestinya harus ia selesaikan.

3.      upaya penanggulangan dan pencegahan penyakit malaria.

Adapun upaya penanggulangan penyakit malaria dapat di lakukan dengan pencegahan dan pengobatan baik yang dilakukan masing-masing pribadi maupun yang di lakukan dinas kesehatan setempat. Penanggulangannya dapat dilakukan dengan : 1 membunuh parasit dalam tubuh manusia hal ini dapat di lakukan dengan pengobatan missal, selctif ataupun secara propilasis.

Pengobatan dapat menurunkan anka kesakitan, angka kematian,serta infeksi dan orang akan menjadi sehat kembali sehingga dapat berpfoduksi lagi.

2. membunuh vector

Penyemprotan dengan insektisida masih banyak dilakukan hingga sekarang. Hal yang terpenting dalam usaha menyemprot tempat-tempat vector menggigi atu beristirahat sering kali di semprot adalah rumah tempat tinggal , padahal oranng yang terkena infeksi di luar rumah. Selain nyamuk dewasa, larva nyamuk dapa juga di bunuh dengan larva sida.

4.      perubahan lingkungan.

Kedua cara dapat menurunkan angka kematian, kesakitan, juga infeks, tetapi harus berulang-ulang karena tidak mungkin mencapai 100% agar seua nyamuk terbunuh (pemberantasan jangka panjang. Seharusnya diikut sertakan oleh pemberantasan jangka panjang agar vector idak dapat berkembang biak lagi. Hal ini menyangkut perubahan lingkungan yang harus di tangani lintas sektoral seperti mengubah rawa menjadi pemukiman.

Selokan-selokan di buat lebih permanent, lebih besar agar mampu menampung air buangan ,masyarakat.

 

5.      peran serta masyaraat

selain kerjasama lintas sektoral, dalam melibatkan berbagai intasnsi, peran serta masyarakat penting sekali untuk , mencapai hasil yang baik. Masyarakat dapat berperan aktif setelah diberi penyuluhan secara sederhana dan dapat dipahami oleh seluruh masyarakat. Dengan bantuan kader yang dipilih oleh masyarkat, di coba pemberantasan malaria dan membagikan obat tiap minggu sebagai tindakan pencegahan untuk mendeteksi demam malaria dan membagikan obat tiap minggu sebagai tindakan pencegahan. Partisipasi masyarakat kemudian dapat diharapkan berkembeang sendiri dengan Bantuan puskesmas.

Sedangkan tindakan dapat dilakukan dengan beberapa cara, baik secara tradisional maupun secara non tradisional yaitu :

1 pencegahan dengan menggunakan kelambu. Bahaya yang besar dari nyamuk anopheles adalah diwaktu malam. Kita tidak akan terserang penyakit malaria bila kita tidak di gigit nyamuk tersebut. Berbagai percobaan menimbulkan bahwa kelambu yang diresapi inseptisida yang mudah dilemahkan bisa mengurangi jumlah kematian anak-anak sebesar 2/3 studi yang di adakan oleh WHO Pada jumlah 22.000 penduduk menunjukkan bahwa kematian anak-anak antara 1dan4 tahun akibat malaria turun 70% Karena penggunaan kelambu seperti itu.

Lagipula tidak ada pekarena rbedaan dalam tingkat kematian antara anak-anak yang mempergunakan kelambu resapan tersebut dengan obat anti malaria. Kelambu-kelambu tersebut mengurangi tingkat kematian yang diakibatkan oleh segala penyebab sebesar 60 %. Kelambu mungkin merupakan strategi pertolongan terhadap diri sendiri yang penting untuk mencegah penyakit malaria, paling tidak memiliki musim penularan yang pendek tetapi intensif :

Pencegahan dengan cara lain .

Obat pencegah gigitan nyamuk atau insect repellent, secara tradisional sering dilakukan masyarakat dengan menggosokkannya pada kulit tubuh memakai minyak gosok, minyak serei, atau yang sudah di produksi pabrik seperti autan. Cara lain yang sering dilakukan masyarakat dengan memakan daun papaya muda yang dijadikan lalapan dan juga dengan minum jamu malaria.

BAB V PENUTUP

  1. Kesimpulan  dari keseluruhan uraian pembahasan karya tulis ini maka dapat di ambil kesimpulan sebagai berikut :

1.1    penduduk pantai hamadi rata-rata penyakit yang diderita adalah malaria yang ditimbulan diakibatkan dari factor lingkungan yang kurang memenuhi syarat kesehatan. Peran lingkungan tidak bisa diabaikan begitu saja, karena merupakan faktor predis posisi (menunjang terjangkitnya penyakit sebagai medium transmisi, penyakit yang menular kepada manusia ), sebagai penyebab penyakit secara langsung dan sebagai faktor yang mempengaruhi penyakit akan bertambah parah. Umur yang biasanya menderita penyakit malaria berada pada golongan 2-45 tahun.

1.2    Dampak negative bagi penderita malaria, terutama terhadap anak usia sekolah dan balita adalah dalam hal tingkat kecerdasan, daya fakir dan daya kreatifitasnya. Dan dampak negative tersebut yang paling buruk akibat malaria adalah kematian (biasanya bagi penderita malaria tropika)

1.3    Pemberantasan dengan pengobatan baik secara masal, selektif ataupun profilaksis serta pemberantasan dari vector dengan insektisida dapat menurunkan angka kematian, kesakitan dan angka infeksi tanpa dukungan dari masyarakat hal itu tidak akan berjalan dengan baik. Disamping kerjasama dengan berbagai pihak.

1.4    Kelambu salah satu strategi pertolongan yang penting dalam mencegah penyakit malaria. Hal ini telah dipelajari oleh organisasi kesehatan dunia (WHO) Kelambu tersebut dapat mengurangi kematian sebesar 60 %.

2. saran

2.1 pemerintah lintas sektoral jayapura hendaknya berkoordinasi dengan berbagai instansi saling bekerjasama dalam hal yang menyangkut perubahan lingkungan menjadi lingkungan sehat dan teratur.

2.2. perlu diadakan penerangan dengan warga setempat agar berperan aktif dalam kebersihan lingkungan, secara sederhana tapi dipahami oleh seluruh warga.

2.3 membiasakan hidup sehat, bersih dan teratur dalam kehidupan sehari-hari dengan bekal dorongan dari dalam individu sendiri "KEBERSIHAN PANGKAL KESEHATAN"

  

DAFTAR PUSTAKA

Pribadi, wita KUMPULAN MAKALAH DAN SIMPOSIUM MALARIA, Jakarta, 2 mei 1991; FKUI

Pardia, Kabar, S. PENYAKIT RAKYAT DAN PENYEBARANNYA; BPK gunung mulia.

Aswar, Azrul MPH, PUSKESMAS DAN USAHA KESEHATAN MASYARAKAT; CV AKADOMA.

Moerwani, Fatimah Msc, KIMIA DAN LINGKUNGAN HIDUP; Dep P & K

Majalah darma pertiwi NO.53 tahun 1997 percetakan PT. Eka raharja mulya Jakarta.